BADUNG - Atlet yang menjadi kebanggaan Bali, khususnya olahraga beladiri karate asal daerah Klungkung mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kejuaraan Internasional di Malaysia.
Baca juga:
Tim Sepak Bola Korem 142/Tatag Menang 3 - 0
|
Kesempatan menghadiri Silent Knight Kuala Lumpur 2023 didapatnya dari hasil prestasi atlet yang telah mengikuti kejuaraan Internasional piala wali kota surabaya dan kejuaraan nasional piala KASAL di Jakarta dan kejuaraan di malang, yakni Anak Agung Istri Purnama Utari Dewi (Gung Is) sabuk biru tua karate, Anak Agung Istri Laksmi Pujantari (Gung Ami) sabuk biru karate dan ada satu lagi atlet asal Jembrana Ni Made Dwi Kartika Aprianti (Sabuk Hitam Dan 1 karate).
Mereka berangkat bersama I Putu Deddy mahardika seorang pelatih sabuk dan 5 karate, melalui Bandara Internasional Ngurah Rai menuju Malaysia, Kamis (12/03/2023), pukul 11.00 wita. Sempat disinggung juga oleh orang tua atlet bahwa Tim Renzo United Jakarta yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti kejuaraan internasional di Malaysia.
Itu dibenarkan oleh I Ketut Mastra seorang pelatih karate Inkai Klungkung (sabuk Dan 3 Karate).
" Tim Renzo United yang meninjau perkembangan anak (atlet) dari even ke even sehingga ketemu beberapa atlet yang diberikan kesempatan mengikuti kejuaraan di Malaysia, " ungkapnya saat mendampingi rombongan atlet ke Bandara.
Menghampiri Putu Deddy Mahardika yang ikut dalam rombongan tersebut menyebutkan bahwa even kejuaraan ini diikuti oleh 15 negara di Stadium Titiwangsa Kuala Lumpur Malaysia.
" Saya ingin anak-anak (atlet) ini menambah jam terbangnya. Saat dewasa nanti mereka sudah siap, kokoh dan tanggung untuk menggantikan Coki (Cokorda Istri Agung Sanistyarani) sebagai ratunya karate Indonesia, " ungkap, Putu Deddy.
Ia juga menceritakan bagaimana anak-anak ini menjadi pilihan untuk ikut kejuaraan di Malaysia. Bonus ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi sang atlet nantinya.
Seni beladiri karate adalah seni art dan komite (tarung), ditanyakan soal itu ia menjawab semua yang berangkat ini basicnya adalah petarung.
" Mereka mampu bermain double jadi bermain di seni (kata) dan tarung (komite) "
Itu dikarenakan mereka meraih medali emas di piala KASAL (kata) dan piala Wali Kota Surabaya dapat medali emas (komite). Ia juga berpesan anak-anak ini perlu bimbingan, pembinaan dan sentuhannya bukan hanya dilatih tetapi didorong untuk mengikuti even-even bergengsi agar menguatkan mental mereka.
" Dan siap menerima estafet prestasi dari senior-senior mereka " (Ray)